Atasi Tantangan Diabetes Mellitus: Inovasi 'SI PEMBERANI' di RSUD Blambangan Banyuwangi

$rows[judul]

Banyuwangi - RSUD Blambangan, sebuah rumah sakit tipe B yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, telah meluncurkan inovasi menarik yang diberi nama "SI PEMBERANI" (Aksi Pemberian Insulin secara Mandiri) di Ruang Tawang Alun. Inovasi ini menjadi langkah progresif dalam memberikan edukasi dini kepada pasien atau keluarga terkait penyimpanan, dosis, waktu, serta cara injeksi insulin.

Dalam menghadapi lonjakan kasus Diabetes Mellitus (DM), yang merupakan penyakit metabolik dengan angka kesakitan dan kematian tinggi secara nasional, RSUD Blambangan mengambil inisiatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang ini. Rumah sakit ini telah dikenal memiliki PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yang kompeten dan didukung oleh sarana prasarana yang memadai.

Ruang Tawang Alun, instalasi rawat inap di RSUD Blambangan, menjadi pusat perhatian dengan 2 lantai yang berfokus pada penyakit saraf (Neuro) dan penyakit dalam (Interna). Lantai dua khususnya merawat kasus Diabetes Mellitus, sebuah penyakit kronis yang berkembang akibat kegagalan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.


Baca Juga : Prestasi Terbaru Banyuwangi: Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2023

Pentingnya pengelolaan Diabetes Mellitus tidak dapat dipandang sebelah mata, terutama dengan meningkatnya jumlah penderita di seluruh dunia seiring dengan faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, peningkatan usia, prevalensi obesitas, serta penurunan aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak sehat.

Salah satu pendekatan dalam pengelolaan Diabetes Mellitus adalah melalui terapi insulin. Terapi ini bertujuan mengontrol kadar gula darah, dan pemberian insulin umumnya dilakukan melalui injeksi sebelum pasien makan, sesuai dengan dosis yang telah ditentukan oleh dokter berdasarkan nilai kadar gula darah.

Namun, tantangan muncul ketika pasien diizinkan pulang oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan). Terapi insulin harus dilanjutkan di rumah, dan perawat memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada pasien atau keluarga. Ini termasuk cara penyimpanan insulin, dosis yang benar, waktu pemberian, dan teknik penyuntikan yang aman.

Saat pasien akan pulang, perawat memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dengan harapan pasien dan keluarganya mampu secara mandiri melakukan injeksi insulin di rumah. Namun, kendala muncul ketika pasien atau keluarga belum sepenuhnya memahami atau belum memiliki kemampuan untuk melaksanakan injeksi secara mandiri.

Situasi ini mendasari lahirnya inovasi "SI PEMBERANI" di Ruang Tawang Alun RSUD Blambangan. Program ini dirancang untuk memberikan edukasi sejak dini kepada pasien atau keluarga, dengan pendampingan, pemantauan, dan evaluasi oleh perawat untuk memastikan bahwa mereka dapat mandiri dalam menjalani terapi insulin selama masih dirawat di rumah sakit.

Dengan pendekatan ini, RSUD Blambangan tidak hanya memberikan perawatan medis yang optimal kepada pasien Diabetes Mellitus tetapi juga berusaha untuk mengatasi kendala edukasi yang sering muncul saat pasien pulang. "SI PEMBERANI" menjadi langkah inovatif dalam memberdayakan pasien dan keluarga untuk mengelola kondisi kesehatan mereka sendiri, khususnya terkait dengan terapi insulin.

Melalui kombinasi perawatan klinis dan pemberdayaan pasien, RSUD Blambangan memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya pencegahan dan pengelolaan Diabetes Mellitus. "SI PEMBERANI" bukan hanya sebuah inovasi di bidang kesehatan, tetapi juga merupakan upaya positif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Mellitus dan keluarganya.