Dinamikaindonesia.co.id - Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Banyuwangi, Suratno mengaku, masih banyak gedung sekolah yang rusak.
Sekolah mulai tingkat TK, SD hingga SMP banyak yang mengajukan permohonan perbaikan gedung karena kondisinya yang rusak.
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Banyuwangi: Sampah Jangan Dianggap Musuh tapi Jadikan Sahabat
"Bervariasi rusaknya, yang jelas masih banyak sekolah yang membutuhkan sentuhan perbaikan. Kalau ngomong jumlah harus lihat data," kata Suratno, Kamis (1/12/2022).
Menurutnya, jika terus dibiarkan maka sistem belajar mengajar di sekolah tidak akan berjalan maksimal.
"Akses tidak bisa berjalan maksimal kalau sekolahnya rusak, atau kebutuhan bangunannya yang tidak tercukupi," imbuhnya.
Sehingga, lanjut dia, pada tahun depan Dispendik Banyuwangi telah menyiapkan anggaran untuk perbaikan sekolah.
"Ada target tahun 2023, yang jelas anggaran kita di pendidikan ada 35 persen, kemarin waktu rapat banggar disampaikan," cetusnya.
Meski begitu, kata Suratno, ada beberapa poin yang tidak bisa terlupakan adalah hampir anggaran Rp 800 miliar itu digunakan untuk gaji dan tunjangan.
Sedangkan anggaran Rp 400 miliar untuk program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda).
"Sehingga yang lainnya kita pakai semaksimal mungkin untuk perbaikan sekolah, peningkatan kompetensi guru, memberikan ruang anak-anak melalui kegiatan akademik, non akademik, olahraga hingga seni," pungkasnya.