Banyuwangi - Ratusan pelari dari berbagai daerah meriahkan Banyuwangi Healthy Night Run yang digelar di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Para peserta dari komunitas lari antusias menyusuri rute sepanjang 8 kilometer.
Mulai dari komunitas lari kalangan pelajar, kalangan guru, swasta, bahkan umum berkumpul meriahkan Banyuwangi Healthy Night Run, tercatat ada 700 pelari yang mengikuti kegiatan tersebut.
Baca Juga : Lembaga Pendidikan Berkolaborasi Rawat Aliran Sungai di Banyuwangi
Tidak hanya dari Banyuwangi saja, festival yang masuk agenda Banyuwangi Festival (B-Fest)juga diikuti oleh sejumlah daerah di Jawa Timur, juga diikuti pelari dari Jakarta, Semarang, Sleman, Ternate, Yogyakarta, dan daerah lainnya.
Healthy Night Run start dan finish di RTH Maron Genteng, dengan rute sepanjang 8 kilometer, melewati perkampungan dan kawasan ikonik di Kecamatan Genteng.
Warga-warga kampung tampak antusias mendukung dan memberi semangat bagi para pelari. Bahkan warga tak segan menawarkan minuman dan camilan sebagai bentuk suport bagi para pelari.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Night Run merupakan wellness tourism, yang menawarkan konsep wisata berbasis kesehatan.
"Night Run atau lari di malam hari, saat ini sudah menjadi lifestyle dan banyak digandrungi. Saat ini muncul banyak komunitas lari malam hari di berbagai daerah. Untuk itu kami mewadahi dengan event ini," kata Ipuk.
Ipuk sendiri juga ikut berlari bersama ratusan peserta lainnya. Selain untuk menjaga kesehatan, menurut Ipuk, Night Run juga menarik orang untuk datang ke Banyuwangi. Terbukti ratusan pelari dari berbagai daerah bahkan luar Jawa datang ke Banyuwangi untuk mengikuti even ini.
"Selain itu acara ini juga turut mendongkrak ekonomi arus bawah. Banyak pelaku UMKM hingga pedagang asongan laris-manis selama acara berlangsung. Karena yang datang ke sini bukan hanya peserta. Para penonton dan keluarga pelari juga datang turut meramaikan," jelas Ipuk.
Mulai dari anak-anak hingga lansia turut serta dalam event yang digelar RSUD Genteng tersebut. Direktur RSUD Genteng, dr Siti Asiyah Anggraeni, mengatakan mayoritas para peserta darti berbagai datang berkelompok.
"Para peserta yang dari luar daerah mayoritas berkelompok. Rata-rata mereka berasal dari komunitas lari," kata Asiyah.
Terlihat ada sepasang lansia yang masih semangat berlari. Ada juga orang tua yang mengajak anaknya. Seperti salah satu peserta Dito Mahendra yang ikut berlari bersama anaknya.
"Saya sengaja ajak anak saya untuk ikut, agar membiasakan budaya sehat. Apalagi acaranya sangat semarak dan meriah. Senang bisa ikut serta dan sampai finish," kata Dito. (*)