CSR PT BSI: Jembatan Buk Pitoeng Kini Lebih Aman dan Nyaman

$rows[judul]

Banyuwangi - Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT Bumi Suksesindo (PT BSI) meresmikan Jembatan Buk Pitoeng di Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, dengan struktur yang kini lebih lurus dan lebar. 

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, mengurangi risiko kecelakaan yang sebelumnya sering terjadi di jembatan berkelok tersebut.



Baca Juga : Mining Tour: Cara PT BSI Perkenalkan Pengelolaan Lingkungan kepada Masyarakat

Bahkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur (Dinas PU Bina Marga Jatim), Edy Tambeng Widjaja, ST, M Si, turut memuji kepedulian PT Bumi Suksesindo (PT BSI) terhadap pembangunan, kenyamanan serta keselamatan masyarakat. 


Pernyataan itu dilontarkan dalam Ceremony peresmian jembatan Buk Pitoeng, Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Senin (3/6/2024). “Apa yang dilakukan PT BSI ini sangat bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.


Untuk diketahui, jembatan Buk Pitoeng yang sebelumnya bernama jembatan Buk Putih, telah mendapat kucuran anggaran program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) atau biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT BSI, sebesar Rp5 miliar.


Karena berada di jalan provinsi, pembangunan bekerjasama dengan Dinas PU Bina Marga Jatim. Proses pengerjaan memakan waktu selama 4 bulan, dimulai sejak 17 Januari - 23 Mei 2024. Hasilnya, kini jembatan Buk Pitoeng Desa Bangorejo, tak lagi berkelok serta jadi lebih lebar, sehingga lebih aman untuk pengguna jalan.


“Jembatan ini menjadi prioritas karena kondisinya cukup memprihatinkan. Dulu sering terjadi kecelakaan karena berkelok (letter S). Diharapkan CSR PT BSI bisa berkelanjutan untuk jembatan lain, kita akan terus koordinasi dengan PT BSI,” cetus Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Edy Tambeng Widjaja.


Kepala Desa (Kades) Bangorejo, Suyadi, mengucapkan terima kasih kepada PT BSI. Menurutnya, pembangunan jembatan Buk Pitoeng, akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Bangorejo dan Banyuwangi. Mengingat jembatan tersebut merupakan akses vital bagi pengguna jalan menuju Kecamatan Bangorejo, Siliragung dan Pesanggaran.


“Dulu di jembatan ini sering terjadi kecelakaan, karena jalan berliku (Letter S). Alhamdulillah, sekarang jadi lurus dan lebih lebar. Atas nama masyarakat, kami ucapkan terima kasih, semoga PT BSI semakin jaya dan terus berkembang,” ucapnya.


Yadi, sapaan akrab Suyadi, bercerita tentang berubahnya nama jembatan dari Buk Putih menjadi Buk Pitoeng. Sebelumnya, diberi nama jembatan Buk Putih karena jembatan dicat warna putih. Dan setelah dibangun ulang oleh Dinas PU Bina Marga Jatim dan PT BSI, kini diberi nama jembatan Buk Pitoeng.


“Diberi nama jembatan Buk Pitoeng karena menurut masyarakat, jembatan ini sering menjadi tempat pitungan (negoisasi),” bebernya.


Sementara itu, General Manager Operation (GMO) PT BSI, Roelli Fransza menyampaikan, pembangunan jembatan Buk Pitoeng, merupakan salah satu program PPM. Selain sebagai bukti kepedulian perusahaan, pembangunan bertujuan untuk memberi kenyamanan dan meningkatkan keselamatan pengendara.


“Di bidang penunjang infrastruktur, PT BSI juga telah merealisasikan pembangunan jalan Pancer-Rowojambe, pembangunan jalan Sumberagung-Sumbermulyo, perbaikan jalan Ringinagung, pembangunan jembatan Kalibuyuk, Kandangan dan lain-lain,” katanya.


Keberadaan jembatan Buk Pitoeng, masih Roelly, dianggap sangat krusial. Ribuan pengguna jalan yang melalui setiap hari. Baik dari kalangan pelajar, pedagang, hingga para wisatawan yang akan menuju ke destinasi Pantai Pulau Merah, Pantai Mustika dan destinasi wisata lain yang terletak di Banyuwangi, bagian Selatan.


Tak lupa, dia juga meminta maaf apabila proses pembangunan jembatan sempat menghambat bahkan mengganggu aktivitas masyarakat. Disisi lain diharapkan, pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti jembatan yang lebih baik, bisa berdampak positif bagi masyarakat. 


“Para wisatawan semakin banyak yang datang ke Pulau Merah dan Pancer. Mereka yang akan ke sekolah, ke tempat ibadah, atau ke sanak famili pun bisa menikmati jembatan ini. Dan kita pun bisa hidup berdampingan dengan damai,” cetus Roelly.


Peresmian jembatan Buk Pitoeng di Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Edy Tambeng Widjaja bersama GMO PT BSI, Roelli Fransza. Ikut hadir dilokasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Banyuwangi, Bapak Ir. Tutut Putro Tri Wicaksono, ST, MT, Kades Bangorejo, Suyadi, Forpimka Bangorejo, Ketua Kelompok Arek Kidul Dam (Arkidam), Joko Supiantoro beserta anggota, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.


Termasuk Direktur Bintang Surya Trans Mandiri, H. Suwardi, S. Sos dan Direktur Bangun Persada Selaras, Ir. Armansyah Amir, selaku pihak pelaksana Pembangunan jembatan Buk Pitoeng, Desa Bangorejo.


Penting diketahui, wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, memang merupakan lokasi investasi PT BSI, selaku pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Prodüksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012.


Wilayah Kecamatan Pesanggaran meliputi Desa Kandangan, Sarongan, Sumberagung, Sumbermulyo dan Pesanggaran.


Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (PT MCG) tersebut telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020. Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN ini operasi prodüksi di Deşa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.


Kepada masyarakat sekitar, PT BSI juga rutin menyalurkan program CSR atau PPM. Sasaranya meliputi sektor kesehatan, pendidikan, pembangunan insfrastuktur hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ya, seperti yang disalurkan untuk Pembangunan jembatan Buk Pitoeng, Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, ini. (*)