Dinas Pendidikan Banyuwangi Siap Fokus Tingkatkan SDM

$rows[judul]

Dinamikaindonesia.co.id - Salah satu fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi adalah meningkat dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Untuk mewujudkan hal tersebut, Dinas Pendidikan jadi pusat tumpuan. 


Tumpuan itu, dengan memberikan anggaran lebih agar fokus membangun SDM unggul bisa tercapai dengan maksimal. Sebut saja di Kecamatan Glenmore dan Kecamatan Kalibaru. Dalam kunjungannya Ipuk merinci adanya tambahan dana untuk 2 kecamatan tersebut. 


Baca Juga : Kurang Guru Agama, Dispendik Banyuwangi Berikan Solusi


Di Kecamatan Glenmore misalnya, Ipuk menyebut di sektor pendidikan, tidak kurang dari Rp 4,5 miliar yang telah disediakan. Lebih banyak dibanding tahun sebelumnya yang hanya 4,047 miliar.


Kemudian Rp 3,9 miliar untuk bidang kesehatan. Sedangkan pada bidang infrastruktur meningkat cukup besar. Dari Rp10,9 miliar pada 2022, kini mencapai Rp14,8 miliar.


"Bahkan, pada 2024 nanti, ada enam desa yang dapat insentif khusus jalan karena berhasil melunasi PBB. Total ada Rp 925 juta. Desanya adalah Margomulyo, Sumbergondo, Tegalharjo, Tulungrejo, Karangharjo, dan Bumiharjo," kata Ipuk, Senin (27/3/2023).


Sementara di Kecamatan Kalibaru, secara spesifik, ia memaparkan penetrasi pembangunan yang dilakukan pemkab di wilayah itu. 


Tahun 2023, sektor pendidikan di Kalibaru akan dapat kucuran dana tak kurang dari Rp 3,45 miliar. Lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 3,42 miliar.


Sektor kesehatan, mencapai Rp 3,6 miliar. Selanjutnya bidang infrastruktur mencapai Rp 13,3 miliar.


Ipuk juga membeberkan apa yang telah Banyuwangi raih.  Diantaranya adalah peningkatan PDRB Tahun 2022 mencapai Rp 93,29 triliun. Meningkat 8,6% dibanding tahun 2021 yang hanya sebanyak Rp 85,92 triliun.

 

Hal tersebut berpengaruh pada pendapatan perkapita Banyuwangi yang meningkat menjadi Rp 53,87 juta per orang di tahun di 2022. 


Begitu juga pada pertumbuhan ekonomi yang meningkat sebesar 4,43 persen pada 2022. 


"Semua ini bisa tercapai berkat kerjasama dan gotong royong seluruh stakeholder dan masyarakat Banyuwangi," ungkap Ipuk.


Dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Ipuk, mampu menekan angka kemiskinan. kemiskinan Banyuwangi sempat meningkat pada saat pandemi Covid 19. Dari 8,06 persen di 2020 menjadi 8,07 persen di 2021.


"Alhamdulillah, tahun 2022 persentase penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen. Ini adalah angka terendah sepanjang sejarah Banyuwangi," tandasnya.