Dinamikaindonesia.co.id, Banyuwangi- Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi terus berbenah dalam upaya mendukung sektor pertanian.
Kali ini pihaknya mulai menjalankan program jaringan irigasi air tanah.
Sekretaris Dinas Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby mengatakan, program tersebut dilakukan dengan pembuatan sumur bor di sejumlah titik yang rawan kekeringan.
Baca Juga : Dinas Pengairan Banyuwangi: Pengaduan Masyarakat Kekurangan Air Sangat Minim
"Selain mengebor untuk air bersih, beberapa titik kita juga mengebor untuk jaringan irigasi," ucap Riza.
Pihaknya juga menyiapkan sejumlah titik baru untuk tahun 2021. Dinas Pengairan tengah melakukan studi geolistrik secara swakelola.
"Karena mengebor itu harus didahului dengan studi geolistrik, pada tahun ini kita mencoba melakukan secara swakelola. Kita membeli alat geolistriknya, kita sudah mencoba geolistrik kapan hari di daerah Sidowangi, bersama Plt Kadis Pengairan," terangnya.
Pihaknya berharap, dengan adanya studi tahun ini, Dinas Pengairan dapat merencanakan daerah mana yang bisa dilakukan pengeboran pada tahun depan,
"Karena pengeboran ini membutuhkan waktu yang lumayan, ketika mengebor kita tidak tahu apa yang kita temui setelah di kedalam 60 meter, umpama kita menemukan batu, sehingga tidak bisa diteruskan," ucap Riza.
"Dengan studi geolistrik ini kita bisa mengetahui lapisan air ini berada di posisi yang mana," tandasnya. (*)