Dinas PU Pengairan Banyuwangi Rutin Rawat Aset Irigasi Demi Ketahanan Air Petani

$rows[judul]

BANYUWANGI – Dalam upaya menjaga keberlanjutan layanan air bagi sektor pertanian, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi terus memperkuat kegiatan pemeliharaan aset pengairan di seluruh wilayah Bumi Blambangan. Aset-aset vital seperti bendungan, pintu air, hingga jaringan irigasi tersier mendapat perhatian rutin agar tetap berfungsi optimal dan siap menghadapi perubahan musim.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc., menjelaskan bahwa perawatan aset menjadi salah satu kunci dalam menjaga efektivitas sistem irigasi. Dengan kondisi infrastruktur yang baik, aliran air ke lahan pertanian dapat terjaga stabil dan efisien.

“Kondisi aset yang terpelihara dengan baik sangat memengaruhi pengelolaan sistem irigasi. Karena itu, kegiatan pemeliharaan menjadi bagian penting dalam memastikan air mengalir lancar hingga ke sawah-sawah petani,” ujar Riza.


Baca Juga : Sebelum Hujan Datang DPU Pengairan Banyuwangi Sapu Bersih Sedimen Irigasi

Untuk memastikan hal tersebut, DPU Pengairan Banyuwangi memaksimalkan peran 11 Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) yang tersebar di berbagai wilayah. Mereka menjadi ujung tombak dalam pengawasan, pemeliharaan, dan pengamanan aset pengairan di lapangan. Setiap Korsda bekerja bersama para juru pengairan, petugas pintu air (PPA), dan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) agar kegiatan perawatan berjalan efektif dan tepat sasaran.

Menurut Riza, pemeliharaan dilakukan melalui berbagai langkah, mulai dari pembersihan saluran dari rumput liar dan endapan, pengecekan kondisi pintu air, hingga pemberian pelumas pada komponen mekanis.

“Perawatan sederhana seperti ini sangat penting untuk mencegah kerusakan dini pada aset. Kami ingin memastikan bahwa seluruh fasilitas tetap berfungsi baik dan siap digunakan kapan pun dibutuhkan,” jelasnya.

Selain menjaga kelancaran irigasi, kegiatan pemeliharaan juga berperan dalam menjaga kelestarian jaringan air agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Pemerintah daerah berharap langkah ini mampu mendukung peningkatan produktivitas pertanian, terutama menjelang musim tanam mendatang.

“Semua ini dilakukan agar pelayanan pengairan bagi petani Banyuwangi tetap optimal dan berkesinambungan,” pungkas Riza. (*)