Dinamikaindonesia.co.id - Dinas Pendidikan Banyuwangi meningkatkan layanan pendidikan. Targetnya adalah untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Tolok ukurnya adalah yakni rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS).
Baca Juga : Dispendik Keluarkan Kebijakan Larangan Study Tour Luar Kota
Kadispendik Banyuwangi, Suratno mengatakan pihaknya terus berjuang agar RLS dan HLS di Banyuwangi terus meningkat.
Layanan diberikan secara tepat, cepat, murah dan ramah.
"RLS dan HLS merupakan salah satu variabel IPM, selain indeks kesehatan dan daya beli," kata Suratno, Jumat (24/2/2023).
Pada tahun 2022, HLS di Banyuwangi naik dari 13,10 tahun menjadi 13,11 tahun. RLS pun sama naik dari 7,42 tahun pada 2021 menjadi 7,66 tahun pada 2022.
Berbagai program untuk mendukung HLS dikebut oleh Dispendik. Mulai bantuan dari internal sekolah seperti Siswa Asuh Sebaya (SAS).
Kemudian bantuan uang saku, bantuan transportasi, hingga kebijakan afirmasi sampai ke jenjang pendidikan tinggi.
Untuk mereka yang sudah bersekolah, Dispendik juga menjalankan program zero drop out. Sekolah harus memastikan para siswa yang masuk bisa menempuh pendidikan sampai lulus.
"Kalau ada kasus apa pun, termasuk perundungan, kami upayakan jangan sampai berhenti sekolah. Jika terpaksa, lebih baik dimutasi," tegasnya.