BANYUWANGI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi berkonsentrasi terhadap pengembangan UMKM berbasis destinasi wisata.Itu erlu mendapat sentuhan sebab menjadi salah satu kearifan lokal di wilayah Bumi Blambangan berpotensi meningkatkan pendapatan daerah.
Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Golkar, Sofiandi Susiadi.
Dia mengatakan salah satu hal yang dilirik dari pengembangan destinasi wisata adalah UMKM.
“Kalau kita berbicara kearifan lokal Banyuwangi yang saat ini menjadi konsen adalah pengembangan UMKM dan juga pengembangan yang berbasis inovasi-inovasi destinasi wisata," kata Sofiandi.
Oleh sebab itu, lanjut Sofiandi, DPRD Banyuwangi di tahun 2023 nanti akan membahas Raperda tentang Pengkoperasian.
Hal itu dimaksudkan, untuk lebih memaksimalkan potensi sehingga lebih kuat dan menjadi pembangunan ekonomi rakyat.
Sofiandi menyebut selama ini terdapat beberapa permasalahan mendasar dan krusial yang terjadi pada koperasi-koperasi di Banyuwangi.
Pertama yaitu Banyuwangi itu belum punya payung hukum, belum punya perangkat ataupun regulasi terkait dengan penyelenggaraan perkoperasian.
"Selanjutnya di Banyuwangi banyak koperasi besar dalam beberapa bulan mendapatkan apresiasi sebagai koperasi terbaik, namun dalam hitungan bulan bangkrut. Maka, kami selaku inisiator ingin membumikan dan memasyarakatkan apa itu koperasi, baik dalam pendekatan formal, nonformal maupun informal," jelas Sofiandi.