Dinamikaindonesia.co.id - Stroke termasuk salah satu penyakit yang paling ditakuti. Penyakit ini terjadi ketika jaringan otak tidak berfungsi dengan baik, pasokan darah serta oksigen berkurang akibat sumbatan. Kondisi ini menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan area otak yang rusak tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga : Puasa Aman dan Sehat untuk Ibu Hamil, Ini Tipsnya!
Stroke tidak hanya menyerang lansia saja, penyakit ini juga berpotensi menyerang kalangan muda. Agar terhindar dari penyakit yang mengakibatkan kecacatan dan kematian adalah dengan menerapkan pola hidup sehat dan jauhi gaya hidup buruk yang menjadi penyebab faktor stroke.
Dokter spesialis syaraf Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, dr. Indah Ari Handayani, Sp. S, mengungkapkan ada dua faktor resiko terjadinya stroke, pertama faktor resiko yang modifiable artinya dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan. Kedua adalah faktor resiko yang Non Modifiable misalnya usia, jenis kelamin, keturunan, riwayat stroke sebelumnya.
"Dengan mengetahui faktor resiko, maka serangan stroke bisa segera dicegah atau diminimalkan dengan mengontrol faktor resikonya serta menjaga pola hidup sehat," katanya.
Upaya pencegahan stroke, lanjut dr. Indah, diantaranya dengan mengelola faktor risiko stroke dengan baik dan benar. Penerapan gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan cara antara lain:
1. Mengelola Stres
Stres berlebih yang tidak dikelola dengan baik dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko stroke. Ini karena stress dapat memicu tubuh mengeluarkan hormon yang dapat meningkatkan ketegangan pembuluh darah, sehingga tekanan darah pun naik.
2. Berolahraga Secara Teratur
Kelebihan berat badan dan kurang aktif bergerak dapat meningkatkan risiko stroke. Agar berat badan terkontrol, perlu untuk membiasakan olahraga rutin setidaknya 30 menit per hari atau setara dengan 2,5 jam per minggu. Olahraga teratur tidak hanya dapat membantu menjagaberat badan, tapi juga dapat membantu mengontrol tekanan darah, dan kadar gula darah.
3. Memperbaiki Pola Makan
Pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkantekanandarah dan kadar kolesterol sehingga meningkatkan risiko stroke. Oleh karena itu, mulai sekarang batasi konsumsi garam, yakni tidak lebihdari 1 sendok teh sehari. Selain itu, terapkan pola makan sehat dengan gizi yang seimbang, seperti mengonsumsi daging tanpa lemak, memperbanyak konsumsi sayuran, buah, biji-bijian dan gandum utuh.
Sebaliknya, hindari atau batasi konsumsi makanan cepat saji, makanan olahan, makanan berminyak, dan minuman beralkohol. Pasalnya, konsumsi makanan atau minuman tersebut bisa meningkatkan tekanan darah, menaikkan berat badan, dan memperbesar risiko terjadinya stroke dalam jangka panjang.
4. Berhenti Merokok
Merokok dapat menyempitkan pembuluh darah arteri, sehingga meningkatkan risiko penyumbatan darah dan stroke. Oleh karenaitu, sebaiknya segera berhenti merokok. Bagi yang tidak merokok, usahakan untuk tidak menjadi perokok pasif. Asap rokok yang dihirup perokok pasif juga bisa meningkatkan risiko penyempitan pembuluh arah yang memicu stroke.
"Memodifikasi gaya hidup, chek up secara rutin merupakan hal krusial, pencegahan primer agar seseorang tidak sampai terkena stroke. Karena secara umum, stroke ini merupakan hasil akhir dari akumulasi sejumlah penyakit lainnya, misalnya hipertensi hingga diabetes, kolesterol, obesitas, merokok dan banyak hal lainnya," jelasnya.
Pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah stroke, bagi penderita yang sudah stroke kualitas hidup dapat ditingkatkan dengan tetap semangat, tidak depresi dan latihan teratur, serta terus menghindari faktor resiko terjadinya serangan stroke kedua.
Untuk masyarakat yang masih mempunyai masalah kesehatan, langsung datang ke rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, RSUD Blambangan di jalan Letkol Istiqlah, Nomor 49, Singonegaran, Banyuwangi, Jawa timur. RSUD Blambangan siap melayani dan selalu berbenah dalam hal pelayanan kesehatan sehingga dapat menyajikan pelayanan yang modern dan berkelas. (*)