Dinamikaindonesia.co.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan terus meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya dengan alat penunjang diagnostik yaitu CT Scan 16 Slices, dengan alat canggih tersebut, diagnosis semakin cepat dan akurat.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Blambangan, Budi Priyambodo, S.STP mengungkapkan, adanya alat CT Scan 16 Slices ini menjadi salah satu wujud komitmen Pemkab Banyuwangi untuk mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Baca Juga : Mudik Gratis Diapresiasi Ketua DPRD Banyuwangi untuk Meringankan Beban Masyarakat
"Ini menunjukkan upaya pemerintah daerah untuk terus menerus melengkapi kebutuhan pelayanan yang memadai di RSUD Blambangan," tuturnya.
Alat CT Scan 16 slice, lanjut dia, merupakan upaya RSUD Blambangan untuk terus meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan hadirnya alat canggih tersebut, pelayanan kesehatan semakin baik dan semakin memperkuat layanan kesehatan RSUD Blambangan.
"Alat ini digunakan untuk semua pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X khusus mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala," katanya.
Ditempat yang sama, dr. Mochammad Nizam Fahmi, Sp.Rad, keunggulan pemeriksaan CT Scan 16 slice adalah gambaran scan Cross Sectional dengan kemampuan reformat irisan coronal dan sagital, mampu melakukan irisan tipis pada daerah yang dikehendaki, Sehingga hasilnya tidak overlapping. Dapat membedakan jaringan normal dengan kelainan yang berukuran kecil sekalipun.
"Ukuran lebih tepat, karakter jaringan lebih tegas, gambar dapat diambil sesuai kemauan dan bisa direkonstruksi secara 3D setelah proses,” tutur Nizam.
Nizam menjelaskan, jenis pemeriksaan CT Scan antara lain, CT Scan kepala, dada, perut, dengan kontras dimana dilakukan pemberian kontras media ionik pada saat pemeriksaan dengan persiapan pasien puasa 4-6 jam sebelum pemberian kontras.
Selain itu, ada juga CT Scan Tanpa Kontras yang dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan tanpa pemberian kontras.
”Ini seperti pada kasus-kasus trauma/kecelakaan, degenerasi (proses penuaan), Hydrocephalus, control VP shunt, dan kasus stroke baik infark maupun perdarahan," pungkasnya. (*)