Banyuwangi – Ketua DPRD Banyuwangi sementara, I Made Cahyana Negara, menyampaikan apresiasinya atas penyaluran insentif kepada 14.119 guru ngaji oleh Pemkab Banyuwangi.
Program yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp9,88 miliar pada tahun 2024 ini dinilai sebagai langkah positif dalam mendukung pendidikan agama dan pembentukan karakter generasi muda di Banyuwangi.
Baca Juga : Pembangunan Breakwater dan Dermaga di GWD: Langkah Strategis untuk Pariwisata dan Lingkungan
Made menyatakan bahwa keberadaan guru ngaji sangat penting dalam masyarakat, karena mereka berperan dalam mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan membentuk akhlak anak-anak bangsa.
“Kami sangat mendukung program insentif ini, karena guru ngaji adalah pilar dalam pendidikan moral dan spiritual anak-anak kita. Ini merupakan bentuk perhatian Pemkab yang patut diapresiasi,” ujar Made.
Selain memberikan apresiasi, Made juga mendorong agar program ini terus dikembangkan dan lebih diperkuat, terutama dalam hal transparansi dan penyaluran insentif.
Menurutnya, dengan jumlah penerima yang sangat besar, penting untuk memastikan bahwa setiap insentif tersalurkan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
“Kami percaya Pemkab sudah bekerja keras untuk memastikan program ini berjalan baik, namun kami berharap ada upaya lebih dalam meningkatkan transparansi. Penting untuk memastikan bahwa setiap guru ngaji yang berhak benar-benar menerima insentif mereka tanpa kendala,” kata Made.
Ia juga menyoroti perlunya Pemkab melakukan evaluasi berkala terhadap program ini, guna memastikan program berjalan efektif dan memenuhi tujuan utamanya. Made menegaskan bahwa DPRD siap mendukung setiap langkah Pemkab untuk memperbaiki dan memperluas jangkauan program.
“Kami di DPRD siap memberikan dukungan penuh agar program ini bisa berkelanjutan dan lebih baik lagi. Evaluasi rutin sangat penting untuk melihat sejauh mana program ini efektif dalam memberikan dukungan kepada para guru ngaji,” tambahnya.
Selain guru ngaji, Made juga menyambut baik langkah Pemkab yang mulai memberikan insentif kepada guru rohani dari berbagai agama lainnya. Ini menurutnya merupakan wujud kepedulian terhadap pendidikan keagamaan secara lebih luas, yang tidak hanya terbatas pada satu kelompok agama.
“Langkah Pemkab dalam memberikan insentif kepada guru rohani dari agama lain juga sangat kami apresiasi. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung seluruh komunitas keagamaan di Banyuwangi, yang pada akhirnya akan memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama,” jelas Made.
Dengan adanya program ini, Made berharap generasi muda Banyuwangi tidak hanya tumbuh dengan kecerdasan intelektual, tapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.
“Pendidikan agama sangat penting untuk membentuk anak-anak kita menjadi generasi yang berakhlak baik. Semoga program ini terus berjalan dan memberikan dampak positif yang lebih besar di masa depan,” pungkasnya. (*)