Banyuwangi – Yesika Dwi Pangestuti, salah seorang penerima
beasiswa asal Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, mengaku sangat bahagia
karena menerima beasiswa dari PT Bumi Suksesindi (PT BSI) ini. Dengan begitu,
keinginannya dan orang tuanya untuk bisa kuliah akhirnya bisa terwujud.
Alumnus SMAN 1 Pesanggaran tersebut juga menyebutkan bahwa
orang tuanya sebenarnya masih mampu membayar biaya kuliahnya di Politeknik
Negeri Banyuwangi. Ya, Yesika Dwi Pangestuti merupakan salah satu dari 80 siswa
yang mendapatkan beasiswa dari PT BSI.
General Manager of Operations PT BSI Roelly Fransza
menyampaikan, pada tahun ini jumlah penerima beasiswa dari anak perusahaan PT
Merdeka Copper Gold Tbk (MCG) ini sebanyak 80 warga Banyuwangi yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang D-3, D-4, dan S-1 di perguruan tinggi negeri Indonesia.
Baca Juga : PT BSI dan Warga Tegaldlimo Bersama-Sama Tanam Mangrove untuk Kelestarian Alam
“Program Beasiswa BSI bukan barang baru,” ujarnya.
Roelly menambahkan, PT BSI sudah merintis program bantuan
biaya pendidikan ini sejak 2014, jauh sebelum perusahaan berproduksi. PT BSI
berproduksi perdana pada 2017. Sejak 2014 hingga 2023, Perusahaan telah
menyalurkan beasiswa kepada 710 penerima, sehingga sampai saat ini, jumlah
penerima Beasiswa BSI telah mencapai 790 orang.
Dalam tata aturan pertambangan dikenal istilah Program
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), yaitu suatu program yang
direncanakan dan dilaksanakan untuk mendorong keberdayaan, kemajuan, hingga
kemandirian masyarakat, Roelly menjelaskan. Ada delapan pilar yang menjadi
fokus realisasi program PPM, yaitu
pendidikan, infrastruktur penunjang PPM, lingkungan, kesehatan,
peningkatan pendapatan riil, kemandirian ekonomi, sosial budaya, dan
kelembagaan komunitas.
“Sebagai perusahaan yang bervisi menjadi pemimpin global di
industri ini, kami berkomitmen untuk merealisasikan program-program PPM
tersebut Program beasiswa merupakan wujud komitmen kami,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, salah seorang penerima beasiswa asal
Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Yesika Dwi Pangestuti, mengaku sangat
bahagia karena menerima beasiswa dari BSI ini. Dengan begitu, keinginannya dan
orang tuanya untuk bisa kuliah akhirnya bisa terwujud.
Alumnus SMAN 1 Pesanggaran tersebut juga menyebutkan bahwa
orang tuanya sebenarnya masih mampu membayar biaya kuliahnya di Politeknik
Negeri Banyuwangi. Namun, dia tidak yakin kemampuan ekonomi orang tuanya bisa
mencukupi kebutuhan lain, seperti kos, makan sehari-hari, buku-buku penunjang,
dan penugasan.
“Untuk meringankan saya mencari beasiswa untuk membantu
orang tua,” katanya.
Yesika mengaku sudah tahu tentang program Beasiswa BSI sejak
dia masuk SMA. Sejak saat itu, dia sering memantau media sosial PT BSI untuk
mengetahui informasi-informasi penting perusahaan, khususnya perihal beasiswa.
“Untuk PT Bumi Suksesindo saya berterima kasih karena telah
mengadakan beasiswa ini. Dengan adanya beasiswa tersebut, kami, terutama saya,
merasa terbantu. Terima kasih," cetusnya.
Sebagai informasi, berdasarkan World Top 20 Education Poll
(dirilis oleh worldtop20.org), peringkat pendidikan Indonesia menempati posisi
67 dari 203 negara yang disurvei. Masih dari sumber data yang sama, tingkat
kelulusan perguruan tinggi masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yakni
hanya 19 persen.
Berdasarkan fakta tersebut, Roelly berharap program Beasiswa
BSI dapat berkontribusi terhadap perbaikan kualitas pendidikan nasional dan
mendorong kemajuan negara Indonesia.
“Semoga program ini bisa memberi kesempatan lebih besar dan
lebih luas para bagi pemuda, khususnya Banyuwangi, untuk mengenyam pendidikan
tinggi dan meraih cita-citanya,” ujarnya. (*)