Ratih Nurhayati, Anggota DPRD Banyuwangi Viral Karena Ini

$rows[judul]

Banyuwangi - Anggota DPRD Banyuwangi dari NasDem, Ratih Nurhayati akhir-akhir ini jadi sorotan publik. Ia jadi buah bibir masyarakat.

Dia jadi bahan perbincangan usai viral video penarikan bantuan paving di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi pada Jumat (16/2/2024) lalu.


Baca Juga : Ruliyono Sabet Kursi DPRD Banyuwangi untuk Kelima Kalinya

Ratih dinarasikan menarik bantuan paving, alasannya karena caleg petahana yang kembali maju di Dapil Banyuwangi 7 itu memperoleh suara buncit di wilayah tersebut.

Lantas siapa sebenarnya sosok Ratih Nurhayati ini?

Ratih Nurhayati adalah Anggota DPRD Banyuwangi periode 2019-2024. Sama seperti periode sebelumnya, Ratih berangkat dari Partai NasDem pada Pemilu 2024 ini.

Pada Pemilu 2019 Banyuwangi masih terbagi menjadi 5 dapil. Ratih saat itu maju di Dapil Banyuwangi 5 yang meliputi Kecamatan Genteng, Sempu, Tegalsari, Glenmore, dan Kalibaru.

Dalam Pileg kala itu Ratih berhasil memenangkan suara dan duduk sebagai anggota DPRD Banyuwangi. Atas kontribusi suara dari konstituen Ratih di berbagai kecamatan pada 2019 lalu NasDem memperoleh 5 kursi.

Pada Pemilu 2024 ini Ratih kembali maju sebagai calon anggota legislatif. Kali ini ia ditugasi untuk maju di Dapil Banyuwangi 7 yang meliputi Kecamatan Songgon, Sempu, dan Singojuruh.

Ratih juga buka suara berkenaan dengan viralnya penarikan kembali paving yang diduga karena kalah suara tersebut.

Ratih menegaskan bahwa bukan dirinya yang melakukan droping dan menarik kembali bantuan paving block yang terjadi di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Sebab, kata dia, lumbung suara terbesarnya justru berada di Desa Jambewangi. Bahkan hasil hitungan internal timnya, suara Ratih di desa tersebut nyaris tembus 4 ribu.

“Lumbung suara saya di Desa Jambewangi. Hitungan internal itu tembus 3.880 suara. Tidak mungkin jika saya melakukan tindakan menarik kembali bantuan,” ujarnya kepada wartawan.

Ratih mengaku tidak langsung melakukan klarifikasi saat kejadian tersebut viral, lantaran masih melakukan penelusuran di lapangan.

Sebab, lagi-lagi Ratih tidak merasa menaruh dan menarik proyek paving di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

Setelah ditelusuri, ternyata yang melakukan droping dan menarik kembali bantuan paving tersebut adalah relawan Ratih di lapangan tanpa sepengetahuan dirinya.

Ratih mengaku paving itu didroping oleh relawan dan menggunakan dana pribadi relawan. Penarikan pun juga dilakukan oleh relawan.

"Ada miskomunikasi. Saat dropping maupun penarikan tidak ada koordinasi dan komunikasi dengan kami," kata Ratih.

Terlepas dari kejadian ini, Ratih memang memiliki komitmen untuk pembangunan infrastruktur di Desa Jambewangi. Oleh karenanya selanjutnya ia bakal melakukan pavingisasi di desa tersebut.

"Kami akan menunaikan komitmen kami. Pavingisasi itu secepatnya akan kita lakukan," cetus dia.