RSUD Genteng Buka Layanan Cek Ginjal untuk Anak dan Remaja, Cegah Gagal Ginjal Sejak Dini

$rows[judul]

Banyuwangi - Penyakit ginjal kini tidak lagi hanya menjadi masalah kesehatan orang dewasa. Fenomena terbaru menunjukkan bahwa gangguan fungsi ginjal juga mulai menyerang anak-anak dan remaja. Hal ini diungkapkan oleh dr. Median Brahmantyo, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Genteng. 


Ia menyoroti pentingnya peran orang tua dan remaja untuk lebih peduli pada pola hidup sehat demi mencegah gangguan ginjal sejak usia muda.


Baca Juga : Tegaskan Kepengurusan Cabang GmnI yang SAH! Rino Bachtiar Teriakkan Ultimatum Keras


“Kasus gangguan ginjal pada remaja belakangan ini mulai meningkat. Beberapa pasien remaja datang dengan keluhan bengkak di wajah, kaki, cepat lelah, hingga perubahan warna atau jumlah urin,” jelas dr. Median, saat ditemui di RSUD Genteng.


Ia memaparkan, ada banyak faktor yang dapat memicu masalah ginjal pada anak dan remaja. Mulai dari infeksi saluran kemih yang berulang, kebiasaan mengonsumsi minuman manis berlebihan, penggunaan obat tanpa resep dokter, hingga gaya hidup sedentari dan kurang minum air putih.


“Remaja sekarang cenderung suka minuman kemasan tinggi gula, jarang bergerak, dan sering mengonsumsi makanan cepat saji. Semua kebiasaan itu menambah beban kerja ginjal yang seharusnya masih sehat,” tambah dr. Median.


Untuk mencegah kerusakan ginjal yang lebih parah, dr. Median menekankan pentingnya deteksi dini. Pemeriksaan sederhana seperti tes urin dan pemeriksaan fungsi ginjal dapat menjadi langkah awal untuk mengetahui kondisi ginjal anak sejak dini.


“Jika gangguan ginjal terdeteksi lebih awal, penanganan bisa dilakukan segera sehingga kerusakan lebih lanjut dapat dicegah. Jangan tunggu sampai berkembang menjadi gagal ginjal yang tentu akan membutuhkan penanganan lebih rumit dan biaya yang tidak sedikit,” jelasnya.


RSUD Genteng melalui Poliklinik Penyakit Dalam membuka layanan pemeriksaan dan konsultasi bagi masyarakat yang memiliki keluhan atau ingin memeriksakan kesehatan ginjal anggota keluarga, termasuk anak-anak dan remaja. Masyarakat diimbau untuk tidak ragu datang berkonsultasi jika menemukan gejala mencurigakan.


“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jaga pola makan bergizi seimbang, perbanyak minum air putih, aktif bergerak, dan jangan sembarangan mengonsumsi obat tanpa resep,” pungkas dr. Median.


Dengan kesadaran orang tua dan remaja menjaga pola hidup sehat, diharapkan kasus gangguan ginjal pada generasi muda dapat ditekan sejak dini. (*)