Dihantui Tantangan Ekstrim, DPRD Banyuwangi Apresiasi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2024

$rows[judul]

Banyuwangi - Meski menghadapi tantangan cukup serius, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi pada tahun 2024 mendatang diproyeksikan mencapai 4,81%, naik sekitar 0,27% dibanding proyeksi tahun 2023 sebesar 4,54%.

Target tersebut disampaikan Wakil Bupati Banyuwangi usai menyampaikan Nota Keuangan Raperda APBD tahun 2024 di ruang paripurna DPRD setempat, Kamis (09/11/2023) lalu.



Baca Juga : Paripurna Penjelasan Eksekutif atas Pandangan Fraksi DPRD Banyuwangi

Kondisi APBD Banyuwangi 2024 dipengaruhi setidaknya oleh 3 faktor. Pertama, indikator-indikator ekonomi yang ditetapkan sebagai asumsi dasar ekonomi makro yaitu pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat pengangguran.


Kedua, langkah-langkah kebijakan (policy measures) dan administratif (administrative measures) yang ditempuh baik dari sisi pendapatan, belanja, maupun pembiayaan anggaran daerah.


Ketiga, berbagai peraturan dan regulasi serta keputusan hukum yang berlaku dan berbagai langkah yang menjadi arahan Pemerintah maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur baik di bidang ekonomi maupun non ekonomi.


"Meski dengan tantangan cukup berat, Pemkab Banyuwangi terus berbenah dan membidik pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Dan itu telah dipertimbangkan secara cermat. Kami dari dewan mengapresiasi itu," ucap Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara.


Selain itu, risiko dan tantangan ke depan, terutama dari sisi eksternal, perlu terus diwaspadai. Seperti biaya dana (cost of fund) yang tinggi, kenaikan harga komoditas, dan risiko stagflasi yaitu kondisi dimana terjadi inflasi dan perlambatan ekonomi secara bersamaan. 


Jika eskalasi risiko global terus berlanjut, perekonomian global dapat menghadapi tiga potensi krisis yaitu krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan. 


"Hal ini perlu diantisipasi secara bersama-sama," sambung Made.


Kalkulasi dengan berbagai indikator tersebut, Pemkab telah memunculkan proyeksi target pertumbuhan ekonomi pada 2024 pada kisaran 4,81% dengan persentase penduduk miskin di kisaran 7,32%, tingkat pengangguran terbesar sebesar 4,68%, indeks pembangunan manusia 71,75% dan Rasio Gini atau pemerataan sebesar 0,31%.


“Proyeksi dengan kinerja positif tersebut, merupakan dampak (multiplier effect) dukungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, melalui program dan kegiatan yang berfokus pada manfaat nyata dan langsung kepada masyarakat dengan output dan outcome yang semakin berkualitas,” sambung Made.


Berkenaan penyampaian Nota Keuangan R-APBD Banyuwangi 2024 yang disampaikan eksekutif, untuk lebih lanjut, Made menyebut rancangan tersebut akan segera dibahas melalui Badan Anggaran (Bangar).


“Yang pasti akan kita bahas lebih dalam melalui Banggar. Tahun depan juga ada penganggaran Pemilu kan, nanti dikontrol dan diawasi melalui Komisi I," tandas Made.