Dinamikaindonesia.co.id, Banyuwangi | Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi akan menambah layanan air bersih bagi warga.
Sedikitnya ada 86.400 orang yang menjadi sasaran untuk mendapat akses air bersih tahun ini. Program tersebut merupakan upaya DPU Pengairan dalam membantu menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga : Masuk Musim Tanam, Dinas Pengairan Banyuwangi: Ketersediaan Air Cukup
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo melalui Sekdin Riza Al Fahroby menuturkan, air bersih merupakan kebutuhan dasar masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya.
"Disadari atau tidak salah satu yang mensupport kesehatan adalah akses terhadap air bersih. Saat kita mencuci tangan, itu juga membutuhkan air bersih," ucap Riza, Kamis (24/2).
Menurutnya, penyediaan air bersih merupakan salah satu fokus kerja Dinas Pengairan Banyuwangi yang sangat berdampak pada kehidupan masyarakat.
"Mulai dari penanganan pandemi, bagaimana kita mendekatkan masyarakat supaya bisa berpola hidup sehat dengan menjaga kebersihan, mandi, cuci tangan. Hal seperti itu tentu menggunakan air yang memenuhi syarat kualitas," ucapnya.
Selain untuk penanganan pandemi, ketersediaan air bersih juga membantu menekan angka stunting di Banyuwangi.
"Ini juga tidak jauh dengan penanganan stunting, jadi ada SK daerah desa yang masuk kawasan rentan stunting, ada beberapa yang kita intervensi dengan memberikan akses air minum," katanya.
Pihaknya berharap dengan akses air minum, dapat bermanfaat bagi masyarakat, kualitas hidup mereka juga otomatis meningkat.
"Karena air yang digunakan paling tidak sudah sesuai dengan kualitas air yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Riza menyebut, pada tahun ini Dinas Pengairan Banyuwangi memperoleh dana DAK untuk dua lokasi program air bersih. DAK tersebut didapat dari anggaran APBN yang masuk ke APBD.
"Kemudian dari APBD sendiri ada sekitar hampir 90 lokasi program air bersih yang tersebar di seluruh kecamatan, baik itu yang baru maupun lanjutan dari tahun kemarin," pungkas Riza.