Banyuwangi - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi telah memulai program penting yang bertujuan untuk menjaga kestabilan dam dan pengairan di daerah tersebut. 

Program ini mencakup gelontor waled dan pengeringan dam yang diperlukan untuk memastikan infrastruktur air tetap berfungsi dengan baik.

Baca Juga : Dinas PU Pengairan Banyuwangi Apresiasi Langkah Sungai Watch Kurangi Sampah di Sungai

Dam adalah struktur penting yang digunakan untuk mengontrol aliran air di wilayah Banyuwangi. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak dari dam ini mengalami masalah seperti sedimentasi dan penurunan kapasitas, yang dapat mengganggu pasokan air untuk irigasi dan kebutuhan masyarakat. 

Oleh karena itu, Dinas PU Pengairan Banyuwangi telah mengambil tindakan dengan memulai program pemulihan ini.

Salah satu tindakan yang dilakukan adalah Gelontor waled. Waled adalah bahan khusus yang digunakan untuk mengisi celah atau kerusakan di dinding dam. 

"Tindakan ini bertujuan untuk memperkuat dam dan mencegah kebocoran air yang dapat merusak struktur dam. Penggunaan waled ini merupakan langkah yang penting dalam menjaga integritas dam yang ada," ucap Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo.

Selain itu, proses pengeringan dam juga sedang berlangsung. Proses ini melibatkan penurunan level air di dalam dam untuk memungkinkan pembersihan dan pemeliharaan. 

"Pengeringan dam ini akan memungkinkan petugas untuk memeriksa kondisi dasar dan dinding dam serta melakukan perbaikan yang diperlukan," lanjutnya.

Program tersebut telah mendapatkan dukungan luas dari masyarakat Banyuwangi yang menyadari pentingnya menjaga infrastruktur pengairan yang berfungsi dengan baik. 

Dinas PU Pengairan Banyuwangi berkomitmen untuk menyelesaikan program ini dengan efisien dan menjaga kualitas sumber air yang vital bagi pertanian dan kehidupan sehari-hari penduduk Banyuwangi.

"Dengan gelontor waled dan pengeringan dam ini kami harap akan meningkatkan keandalan sistem pengairan di Banyuwangi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi petani," cetusnya.