Dinamikaindonesia.co.id - Perbaikan gedung sekolah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi. Setidaknya itu tergambar dari banyaknya pihak sekolah yang mengajukan proposal permohonan perbaikan.
Diperoleh keterangan, banyak sekolah telah mengajukan proposal permohonan perbaikan gedung. Dari proposal yang masuk, anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Baca Juga : Pelajar Kurang Mampu di Banyuwangi Dapat Support Uang Saku dan Uang Transport
Kepala Dispendik Suratno mengatakan, permohonan yang masuk berasal dari satuan pendidikan jenjang taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP).
”Dari permohonan yang masuk, kondisi kerusakan gedung sekolah bermacam-macam, mulai rusak ringan sampai rusak berat,” ujarnya, Kamis (23/2/2023).
Langkah berikutnya, Dispendik akan menyeleksi proposal tersebut dan memprioritaskan gedung sekolah dengan kerusakan berat agar bisa segera diperbaiki.
Sekolah dengan kerusakan berat akan mendapat bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sedangkan untuk kerusakan kecil, sekolah masih dapat menggunakan alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
”Biasanya itu yang dapat bantuan dari APBD mulai kerusakan tingkat sedang hingga rusak berat. Tahun ini kita anggarkan untuk perbaikan sekolah-sekolah yang rusak,” imbuhnya.
Suratno menyebut, namun jika terjadi emergensi seperti bencana angin puting beliung yang terjadi beberapa hari lalu menyebabkan kerusakan di sekolah. Maka pihaknya meminta agar sekolah terdampak untuk melapor ke Dispendik.
"Tentu akan jadi atensi kami. Tidak menutup kemungkinan masuk perbaikan di Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2023. Bisa juga dialihkan dari sekolah lain kalau masih bisa memungkinkan," tegasnya.