Banyuwangi – Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan mendukung pembangunan berkelanjutan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi menyiapkan berbagai program prioritas untuk tahun 2025.
Salah satu fokus utama adalah rehabilitasi saluran irigasi yang ada serta pengembangan teknologi digital dalam pengelolaan sistem pengairan.
Baca Juga : Peringatan Hari Bhakti PU ke-79 Banyuwangi Dorong Inovasi ASN Banyuwangi
Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, melalui Sekretaris Dinas, Riza Al Fahroby, menjelaskan bahwa program rehabilitasi irigasi bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan.
"Kami berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur irigasi yang mampu mendukung produktivitas pertanian di seluruh wilayah Banyuwangi," kata Riza.
Rehabilitasi ini meliputi perbaikan jaringan irigasi yang sudah ada serta pembangunan saluran baru untuk mencakup area yang belum terlayani.
Selain rehabilitasi irigasi, DPU Pengairan juga akan meningkatkan kapasitas bendungan dan embung untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air selama musim kemarau.
"Kami fokus pada pengelolaan air baku yang lebih terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga, industri, dan pertanian secara berkelanjutan," tambah Riza.
Langkah-langkah mitigasi banjir juga menjadi prioritas DPU Pengairan. Upaya ini meliputi normalisasi sungai-sungai strategis yang rawan meluap saat musim hujan, serta pembangunan infrastruktur pengendalian banjir seperti tanggul dan kolam retensi.
"Langkah-langkah ini akan mengurangi risiko banjir dan memberikan perlindungan kepada masyarakat di kawasan rawan genangan," jelas Riza.
Untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sistem pengairan, DPU Pengairan Banyuwangi juga akan mengimplementasikan teknologi digital. Teknologi ini bertujuan untuk memantau kondisi jaringan irigasi secara real-time dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan air.
"Dengan penerapan teknologi digital, kami berharap dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan efisien, sekaligus mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi terkait pengairan," pungkasnya. (*)