Banyuwangi - Pembentukan fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi telah resmi dilakukan dalam rapat paripurna internal, Senin (2/9/2024) kemarin. Dari enam fraksi yang terbentuk untuk periode 2024-2029, empat di antaranya dipimpin oleh politisi perempuan.
Ketua DPRD Banyuwangi sementara, I Made Cahyana Negara, menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk nyata dari peningkatan peran perempuan dalam politik daerah.
Baca Juga : Panja Tatib DPRD Banyuwangi Fokus pada Efisiensi dan Adaptasi Aturan Dewan
Empat fraksi yang dipimpin oleh politisi perempuan ini adalah Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Demokrat, Fraksi Golkar, dan Fraksi Nasdem-PPP. Ketua Fraksi PDI Perjuangan dijabat oleh Ficky Septalinda, sementara Fraksi Demokrat dipimpin oleh Emy Wahyuni Dwi Lestari.
“Kami berharap kehadiran perempuan di posisi kepemimpinan fraksi dapat membawa perspektif yang lebih luas dalam pengambilan keputusan,” ucap Made.
Sementara itu, Umi Kulsum dipercaya sebagai Ketua Fraksi Golkar dan Ratih Nur Hayati memimpin Fraksi Nasdem-PPP. Mereka akan didampingi oleh wakil ketua dan sekretaris yang telah dipilih oleh masing-masing partai politik.
Made menambahkan, peran perempuan dalam politik Banyuwangi semakin vital dan diharapkan mampu memperkuat representasi rakyat.
Selain empat fraksi yang dipimpin oleh perempuan, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Fraksi Partai Gerindra juga telah menetapkan pimpinan mereka. Arvy Rizaldy ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PKB, sementara Suwito memimpin Fraksi Gerindra.
“Keterwakilan perempuan yang signifikan ini mencerminkan dinamika baru dalam politik lokal yang lebih inklusif,” ujar Made.
Kepemimpinan perempuan di DPRD Banyuwangi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pelaksanaan tugas-tugas legislatif.
Made mengungkapkan, kehadiran perempuan dalam posisi strategis tidak hanya penting bagi kemajuan daerah, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda perempuan.
“Ini adalah langkah maju untuk mengoptimalkan potensi perempuan dalam membangun Banyuwangi,” tuturnya.
Dalam agenda selanjutnya, DPRD Banyuwangi akan fokus pada pembentukan Panitia Kerja (Panja) untuk penyempurnaan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib dan Kode Etik Dewan. Ruliono, politisi dari Partai Golkar, telah ditunjuk sebagai Ketua Panja dengan Ficky Septalinda sebagai pendampingnya.
"Pembentukan Panja ini akan menjadi langkah penting untuk memastikan tata tertib yang lebih efektif dan beretika," kata Made.
Pembentukan Panja ini akan diikuti dengan penyusunan dan penetapan aturan-aturan yang akan mengatur jalannya kinerja DPRD selama lima tahun ke depan. Menurut Made, semua fraksi diharapkan berperan aktif dalam proses ini untuk menjamin kepentingan rakyat Banyuwangi.
“Kolaborasi antar fraksi sangat penting dalam mencapai tujuan bersama, yaitu memajukan Banyuwangi,” ujarnya.
Secara keseluruhan, pembentukan fraksi-fraksi ini dianggap sebagai langkah awal yang penting bagi DPRD Banyuwangi periode 2024-2029. Dengan pimpinan fraksi yang beragam dan inklusif, Made yakin bahwa DPRD akan semakin efektif dalam menjalankan fungsinya.
“Semua anggota dewan, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki peran yang sama pentingnya dalam mewujudkan aspirasi rakyat,” tutupnya.
Penggabungan beberapa partai politik dalam satu fraksi juga dilakukan karena tidak memenuhi syarat untuk membentuk fraksi sendiri. Fraksi gabungan ini diharapkan mampu bekerja secara harmonis dan tetap fokus pada tujuan bersama.
“Kami akan memastikan semua fraksi, termasuk yang gabungan, berfungsi dengan baik demi kepentingan masyarakat,” tandasnya. (*)