Banyuwangi - Rotavirus menjadi salah satu penyakit yang membahayakan balita. Virus tersebut memicu diare berat berakibat fatal mulai dari dehidrasi dan paling parah adalah kematian.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat mengatakan Rotavirus adalah salah satu virus penyebab diare yang penularannya melalui jalur fecal-oral, yaitu menular dari feses penderita yang tidak sengaja masuk ke mulut orang yang sehat.
Rotavirus yang keluar melalui feses bisa mengontaminasi air, makanan, minuman, dan benda-benda yang ada di sekitar, seperti mainan dan alat dapur. Hal ini biasanya terjadi jika kebersihan lingkungan dan kebersihan diri penderitanya tidak terjaga dengan baik.
Baca Juga : Stakeholder Kesehatan Digerakkan, Bupati Ipuk Dorong Perubahan Melalui Program 'Mall Orang Sehat'
Misalnya, jika penderita tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar kemudian menyentuh benda yang ada di sekitarnya.
"Di beberapa daerah kasus diare terpantau cukup tinggi selama 2 tahun terakhir. Tak terkecuali di Banyuwangi," kata Amir.
Kemenkes RI saat ini telah menyiapkan vaksin rotavirus. Hadirnya vaksin ini diharapkan mampu memperkuat kekebalan imun pada balita.
"Imunisasi Rotavirus pada balita akan kita gelar serentak. Puskesmas masih kita minta untuk mempersiapkan diri. Untuk jumlah vaksin dan pelaksanaannya kami masih menunggu juknis dari kementrian," bebernya.
Kendati demikian, Amir mengimbau masyarakat memperkuat melalui upaya pencegahan. Caranya adalah dengan hidup bersih dan sehat.
Seperti mencuci alat makan minum menggunakan air bersih mengalir. Serta memperhatikan jarak penempatan sumber air bersih dengan septic tank supaya airnya tidak terkontaminasi.
Jarak aman antara sumur dengan septic tank minimum 11 meter. Bila porositasnya dibawah 0 persen atau dalam artian posisi septic tank lebih tinggi ketimbang sumur, maka jaraknya harus lebih diperjauh lagi.
"Dengan adanya vaksin diharapkan imun anak akan lebih kebal. Tapi yang lebih penting adalah peningkatan upaya pencegahannya," tegasnya.