Dinamikaindonesia.co.id - Kelahiran buah hati menjadi peristiwa yang istimewa bagi pasangan suami istri, bahkan menjadi momen yang dinantikan. Semua persiapan tentu sudah dilakukan oleh calon ibu dan pasangan sejak awal kehamilan agar dapat melahirkan bayi yang sehat.
Pada masa kehamilan, seorang ibu hamil harus mengonsumsi makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan serta perkembangan janinnya.
Baca Juga : Membangun Kehidupan Berkualitas bagi ODHA: Edukasi dan Dukungan Penting
Selain mengonsumsi makanan sehat, dalam masa kehamilan, seorang ibu sebaiknya melakukan gerakan-gerakan kecil untuk melemaskan otot-otot tubuh dan memperlancar peredaran darah. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara senam hamil. Kegiatan senam hamil yang teratur juga dapat membantu memperlancar proses persalinan.
Persalinan biasanya dilakukan pada usia kehamilan 38–40 minggu (2 minggu sebelum atau setelah tanggal perkiraan lahir). Persalinan dimulai dengan adanya kontraksi yang ditandai dengan mengerasnya rahim disertai rasa mulas yang semakin lama semakin sering dan kuat, diikuti dengan keluarnya darah lendir (bloody show), atau terkadang disertai dengan keluarnya air ketuban.
Selain persiapan nutrisi dan kesehatan fisik, persiapan mental menjadi hal penting dalam kelancaran proses persalinan. Rasa cemas, ketakutan, dan lingkungan yang tidak nyaman akan memengaruhi pikiran ibu hamil dalam menjalani proses persalinan.
Sebaliknya, perasaan tenang, damai, lingkungan aman dan nyaman, serta rasa percaya diri akan memperlancar persalinan. Perasaan yang demikian dapat terwujud bila ada dukungan dari orang sekitar, terlebih dukungan dari pasangan. Oleh karena itu, sebaiknya suami mendampingi istri pada saat proses persalinan.
Selain mempersiapkan diri, menjelang persalinan para ibu hamil perlu mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke fasilitas kesehatan tempat melahirkan. Barang-barang tersebut meliputi baju ganti minimal empat buah, disarankan baju dengan kancing depan untuk memudahkan ibu saat menyusui bayinya; gurita ibu minimal empat buah; sarung atau kain panjang minimal empat buah; baju bayi; obat-obatan atau vitamin dari dokter kandungan atau bidan; serta dokumen penting, seperti kartu identitas, kartu asuransi, buku pemeriksaan kehamilan, dan hasil pemeriksaan laboratorium.
RSUD Blambangan Banyuwangi melayani pelayanan bagi ibu hamil baik dengan resiko tinggi ataupun tidak, di poli kandungan terdapat 4 dokter spesialis kandungan dan salah satunya dokter konsultan kandungan fetomaternal, sejauh ini kerja sama dengan mitra bidan diwilayah untuk men-skrining ibu hamil dengan resiko tinggi cukup terjalin baik, harapannya dengan terskrining ibu hamil sejak dini dapat menurunkan AKI dan AKB di Banyuwangi.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Blambangan, Budi Priyambodo, S.STP, menambahkan bahwa selama proses persalinan, ibu bersalin sebaiknya mengikuti anjuran dari dokter kandungan ataupun bidan yang menangani persalinan. Hal ini dibutuhkan karena dokter kandungan atau bidan yang paling mengerti kondisi serta kebutuhan ibu selama proses persalinan dan kelahiran terjadi.
Dengan lebih awal kontak dengan petugas kesehatan dari wilayah dan dengan dokter SPOG, maka persiapan persalinan akan lebih aman dan terkendali. Bagi yang saat ini sedang menantikan kelahiran buah hati, semoga Anda dapat melakukan persiapan dengan baik, serta proses persalinan dan kelahiran berjalan dengan lancar dan aman.(*)