Dinamikaindonesia.co.id - Banyuwangi Ayo Mengajar (BAM), inovasi Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat sudah berjalan tahun keempat.
Program tersebut merupakan gerakan gotong royong dalam rangka memotivasi pelajar di Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga : Dispendik Banyuwangi Percepat Program Aksara
"Program BAM memotivasi anak-anak sekolah maupun Merdeka Belajar untuk tetap semangat dalam menempuh pendidikannya," kata Kadispendik Banyuwangi, Suratno, Kamis (10/11/2022).
Program Banyuwangi Ayo Mengajar, lanjut Suratno, melibatkan banyak profesi. Seperti TNI-Polri, pengusaha, wartawan, bahkan SKPD di lingkungan pemerintahan setempat.
"BAM ini melibatkan banyak profesi, banyak keterampilan dari orang-orang yang lebih dahulu punya kesempatan menduduki posisi dan juga mungkin kesuksesan," cetusnya.
Suratno menyebut, tujuan melibatkan banyak profesi dalam program BAM untuk memotivasi dan menginspirasi, supaya anak-anak sekolah ketika begitu dewasa mereka bisa menjadi orang yang lebih mandiri dan merdeka.
"Targetnya itu, kita ingin melibatkan sebanyak mungkin komponen masyarakat untuk bisa menjadi bagian dalam proses mencerdaskan anak-anak di Kabupaten Banyuwangi," sambungnya.
Suratno menambahkan, program BAM beberapa waktu digelar serentak di 400 sekolah dan melibatkan 400 relawan dari 63 jenis profesi untuk memberikan motivasi kepada 16 ribu siswa di Banyuwangi.
"Bahkan Ketua DPRD, Pak Dandim, Kalapas, Forkopimda semuanya ikut juga, Kepala SKPD juga mengajar, Asisten mengajar, Kepala Bappeda ngajar, sejumlah Kepala Dinas juga mengajar, itu untuk memberi inspirasi," ungkapnya.
Menurutnya, ketika semua profesi turut memberikan motivasi kepada anak didik, maka akan lebih dekat dengan apa yang dicita-citakan anak.
"Anak-anak dapat membayangkan cita-citanya. Oh saya nanti ingin menjadi seperti ini dengan apa yang mereka lihat lewat semua pihak yang ikut terlibat dalam program BAM ini," tutupnya.