Dinamikaindonesia.co.id - Diare akut adalah penyakit yang sering terjadi pada anak dan dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Diare akut adalah kondisi di mana seseorang buang air besar (BAB) tiga kali atau lebih dalam sehari dengan tinja yang encer atau berair.
Anak-anak sering terjadi timbulnya masalah diare, karena sistem imun atau sistem kekebalan tubuh pada anak belum terlalu kuat, sehingga lebih rentan terjadinya masalah diare.
Baca Juga : Konsultasi Urologi di RSUD Blambangan: Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Penyebaran diare bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh, yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi sampai 2 tahun atau lebih.
Di dalam ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi dari penyakit. Sementara kurangnya gizi atau malnutrisi, terutama pada anak yang mengalami gizi buruk, akan meningkatkan risiko terkena diare.
Diare pada anak adalah ketika terjadi peningkatan kadar cairan dalam tinja melebihi tingkat normal, yaitu sekitar 10 mL per kilogram berat badan per hari.
Diare akut dapat disebabkan oleh virus, bakteri bahkan jamur. Penelitian menunjukkan bahwa mikroba penyebab tersering diare akut adalah rotavirus.
Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) seringkali terjadi kasus infeksi saluran pencernaan akut, yang biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit.
Infeksi semacam ini biasanya menginduksi timbulnya gejala diare. Biasanya menular melalui makanan dan minuman yang tercemar, atau kontak langsung dengan tinja penderita.
Hampir semua orang pernah mengalami masalah ini, namun sebenarnya diare bukanlah penyakit yang berbahaya, akan tetapi penyakit yang dapat mengganggu kesehatan kita.
Biasanya dari kondisi ini disertai dengan peningkatan frekuensi BAB lebih dari 3 kali bahkan lebih dari 20 kali. Ada juga kasus diare yang disebabkan karena non-infeksi.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Budi Priyambodo, S.STP mengatakan, mencegah diare tentu lebih baik daripada mengobati. Untuk itu orang tua harus lebih memperhatikan kebersihan diri dan makanan anak setiap hari.
Mulailah dengan hal kecil seperti mengajak anak melakukan cuci tangan secara teratur dengan sabun. Dengan melakukan cuci tangan dengan sabun, risiko infeksi kuman pun dapat berkurang dan kesehatan anak lebih terjaga. Dengan sanitasi yang baik, sistem kekebalan tubuh anak juga akan terjaga.
"Apabila anaknya mengalami diare, segera bawa ke Rumah Sakit apabila timbul Demam, Berak berdarah, Muntah berulang, Makan minum sedikit, Anak angat haus, Diare semakin sering, atau Diare belum membaik dalam 3 hari," terangnya. (*)