Tragedi Selat Bali, Pemkab Banyuwangi Tanggap Pastikan Anak Tetap Belajar

$rows[judul]

BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan keberlanjutan pendidikan bagi anak-anak yang orang tuanya menjadi korban meninggal dalam tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.


Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menegaskan bahwa pemerintah daerah memberikan jaminan pendidikan penuh bagi siswa yang terdampak, baik yang berstatus yatim maupun yatim piatu.


Baca Juga : Sobat Banyuwangi Luluskan 18.000 Orang Tua: Investasi Nyata untuk Masa Depan Anak


“Kita akan menjamin pendidikan mereka. Kita pastikan mereka tetap mendapatkan haknya sebagai pelajar,” ujar Suratno.


Saat ini, Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi tengah melakukan pendataan langsung ke berbagai sekolah untuk mengidentifikasi anak-anak yang orang tuanya menjadi korban musibah kapal tersebut. Beberapa nama siswa terdampak sudah mulai terdata, termasuk di SMP Negeri 4 Banyuwangi.


“Sebagian anak sudah kami temukan. Kami terus lakukan pendataan, berkoordinasi dengan sekolah-sekolah dan pihak terkait,” lanjut Suratno.


Pendataan ini dilakukan bersamaan dengan masih berlangsungnya proses pencarian korban oleh Tim SAR gabungan. Dispendik juga telah menyiapkan skema bantuan bagi anak-anak yang terdampak melalui program unggulan daerah Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah).


Melalui program tersebut, anak-anak akan menerima bantuan berupa uang saku, transportasi, dan santunan pendidikan, yang disalurkan melalui sekolah masing-masing. Selain bantuan finansial, mereka juga akan mendapatkan dukungan psikologis untuk memulihkan semangat belajar pasca kehilangan.


“Garda Ampuh bukan sekadar bantuan uang. Ini juga tentang pendampingan moral dan semangat agar anak-anak tidak kehilangan harapan. Kami tidak ingin ada anak yang putus sekolah karena musibah ini,” tegas Suratno.


Pemkab Banyuwangi berkomitmen memberikan perlindungan menyeluruh bagi warganya yang terdampak bencana, termasuk memastikan bahwa setiap anak tetap bisa mengakses pendidikan meski di tengah kondisi sulit.


Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menjadi duka mendalam bagi warga Banyuwangi. Namun, melalui langkah cepat dan tanggap, pemerintah daerah ingin memastikan bahwa masa depan generasi muda tetap terjaga. (*)