Dinamikaindonesia.co.id, Banyuwangi | Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono mengungkapkan betapa pentingnya literasi. Dengan literasi dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Literasi bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda dalam aspek pembangunan daerah bahkan negara. Literas juga disebut salah satu kriteria bahwa negara itu berhasil dalam membagun SDM.
"Dari literasi akan hadir generasi hebat dengan wawasan yang luas dan menjunjung tinggi peninggalan budaya dan sejarah," kata Ruli, Selasa (2/10/2021).
Baca Juga : DPRD Banyuwangi Ajukan Pembangunan Jembatan Penghubung Antar Desa
Oleh karena itu, Ruli mendorong Kabupaten Banyuwangi menjadi kota literasi. Dirinya menginginkan minat baca di Banyuwangi terus meningkat.
Ketua DPD Golkar Banyuwangi ini mengungkapkan, untuk mendongkrak pertumbuhan literasi di Banyuwangi bisa diwujudkan dengan masifnya kampung baca, taman baca, hingga wisata baca yang bisa menjadi daya tarik masyarakat.
"Literasi sangat penting, bukan hal yang sepele, kalau minat baca meningkat, kualitas SDM juga semakin baik," sebutnya.
Bahkan dirinya melakukan kunjungan kerja ke Yogyakarta untuk melihat pembangunan literasi disana. Karena Yogyakarta dikenal dengan pusat pendidikan dan sudah ditunjuk sebagai model kota literasi.
"Saya harap apa yang ada di Jogja bisa diterapkan di Banyuwangi. Selain di Jogja kita bisa bercermin ke Kota Padang Panjang, bahkan disana saat ini sedang berjuang untuk menjadi Kota Literasi versi UNESCO," beber Ruli.
Ruli mengajak semua pihak agar jangan menyepelekan literasi. Karena literasi sudah diajarkan sebagaimana dalam Islam. Wahyu yang pertama kali diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah iqra. Secara umum, iqra diartikan sebagai perintah untuk membaca.
"Kalau orang Islam kita disuruh membaca dulu. Jadi sebenarnya ini revolusi mental, sumber daya manusia memang harus dari dasar dulu, salah satunya literasi. Jangan sampai kita menyepelekan ini," katanya.
Ruli menyebut, literasi perlu didorong, tidak hanya bergantung pada pemerintah. Akan tetapi semua pihak juga harus terlibat dalam menumbuhkan minat baca mulai sejak dini.
"Kita sangat prihatin dengan anak-anak muda sekarang yang sistem instan, percepatan teknologi yang sangat sulit dicegah. Oleh sebab itu perlu adanya budaya literasi dalam mengatasi persoalan ini," tandas Ruli. (*)