Humanis RSUD Blambangan Perpendek Rawat Inap

$rows[judul]

Dinamikaindonesia.co.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kali ini, Ruang Perinatologi atau yang lebih akrab disebut sebagai ruang bayi, menghadirkan inovasi untuk mengatasi permasalahan pada bayi berat lahir rendah (BBLR).


Ruang Perinatologi memiliki inovasi Energi Manusia Positif meLalui metode Kanguru (EMPLOK) yang didorong untuk mengatasi permasalahan yang sering kali dialami oleh bayi dengan BBLR, seperti misalnya masalah pada system tubuh (Kesulitan dalam bernafas, menghisap, rentan terhadap infeksi), hipotermi, dan bahkan kematian.


Baca Juga : DPRD Banyuwangi: Desa sebagai Ujung Tombak, Perlu Tambahan Dana untuk Pengembangan Ekonomi

Bayi dengan BBLR biasanya memerlukan jumlah hari rawat yang lama karena terjadinya ketidakdisiplinan keluarga dalam BBLR setelah pulang.

Inovasi EMPLOK dilakukan dengan melakukan kontak langsung antara kulit ibu dan bayi, untamanya bagi BBLR. Metode yang digunakan diadaptasi dari prilaku kanguru yang menyimpan bayinya dalam kantong untuk menjaga suhu tubuh anaknya. Begitupula dengan metode yang digunakan untuk bayi premature/BBLR dalam inovasi ini. 

Ibu menggendong bayi dengan menggunakan kain yang menyerupai kantung dan diletakan langsung berhubungan dengan kulit ibu. Setelah dilaksanakan dan disosialisasikan pada orang tua bayi, metode ini terbukti efektif untuk mengontrol suhu bayi, meningkatkan pemberian ASI, mengurangi terjadinya infeksi, serta bisa membangun ikatan ibu dengan bayi. 

Metode ini dinilai merupakan metode yang tepat guna dan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dasar BBLR yang murah, aman, serta mudah dilakukan selama bayi masih dirawat di rumah sakit maupun di rumah.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Blambangan, Budi Priyambodo, S.STP, mengatakan inovasi EMPLOK terbentuk sejak 2019 silam dan bersamaan dengan hari anak. Inovasi ini sengaja dibuat dengan harapan dapat memperpendek hari rawat inap dan menurunkan angka kematian bayi di ruang Perinatologi. 

"Kami berharap inovasi EMPLOK dapat menjadi metode standar dalam perawatan bayi BBLR. Metode ini tidak hanya murah dan aman, tetapi juga mudah dilakukan baik di rumah sakit maupun di rumah," pungkas Budi, sapaan akrab Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Blambangan. (*)