Dampak Banjir Kalibaru, DPRD Banyuwangi Minta Pemkab Percepat Pembangunan Jembatan Putus

$rows[judul]

Banyuwangi - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi mendesak eksekutif percepat pembangunan jembatan putus imbas banjir di sejumlah titik.

Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi, Irianto menyebut, seperti di wilayah Kalibaru. Banjir bandang yang menghancurkan 35 rumah di sana juga merusak setidaknya tiga jembatan penghubung antar dusun.



Baca Juga : DPRD Banyuwangi Tandatangani Nota Kesepakatan KUA PPAS 2023

Bahkan warga terdampak banjir di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, berinisiatif membuat jembatan darurat sendiri, karena belum ada tindak lanjut dari pemerintah daerah.


"Mereka itu hari ini dalam musibah, harta benda dan yang lain habis. Jangan sampai mereka terbebani dengan adanya membangun fasilitas umum," kata Politisi PDI Perjuangan ini, Rabu (16/11/2022).


Menanggapi warga yang mencoba membangun jembatan sementara secara swadaya, Irianto mengaku prihatin. Bagaimanapun juga, kata dia, pemerintah harus hadir melakukan percepatan pembangunan jembatan yang rusak.


"Karena jembatan ini merupakan kebutuhan mendesak warga yang harus jadi prioritas, tidak hanya rumah yang rusak," cetusnya.


Oleh karena itu, Irianto mendesak Pemkab Banyuwangi agar segera bergerak cepat melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak dampak banjir tersebut.


"Kami turut mendorong pemerintah daerah melalui SKPD terkait agar segera menindak lanjuti terkait dengan permasalahan yang terjadi di Kalibaru," pungkasnya.


Sebelumnya diberitakan, warga terdampak banjir bandang di Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, berinisiatif membangun jembatan darurat.


Menurut keterangan koordinator warga setempat, Hari Susanto (52), jembatan darurat penghubung Dusun Krajan itu dibangun warga sejak Jumat (11/11/2022) dengan hasil swadaya.


Jembatan sementara ini dibangun warga dengan bahan seadanya, mulai besi sebagai penahan, kayu hingga bambu. Jembatan tersebut hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.


"Kami gotong-royong bersama warga setempat untuk membangun jembatan darurat ini," kata Hari.


Dia menambahkan, bahan material untuk pembangunan jembatan yang memiliki panjang 12 meter itu, juga dibantu oleh salah satu relawan.


"Ada salah satu relawan peduli terhadap warga terdampak banjir di sini yang juga membantu untuk materialnya," ucap Hari.


Ia menyebut, warga terpaksa membangun jembatan secara mandiri karena hingga saat ini, pemerintah belum juga memperbaiki jembatan rusak tersebut.


"Kita membangun jembatan ini menggunakan bahan seadanya. Jika menunggu bantuan dari pemerintah sepertinya tidak mungkin, karena sampai saat ini belum ada tindak lanjut," tutupnya.