Banyuwangi - Jelang Lebaran 2024, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Banyuwangi, telah melaksanakan kegiatan Inspeksi mendadak (sidak) harga komoditas peternakan di 3 tempat, yakni pasar Blambangan, pasar di Jalan Satsuit Tubun, dan pasar Tiga Berlian, Banyuwangi.
Tujuan dari sidak ini adalah untuk mencegah terjadinya penimbunan bahan asal hewan, yang dapat menyebabkan lonjakan harga yang tajam.
Baca Juga : Alpukat Aligator di Bumiharjo Banyuwangi, Berpotensi Cuan
Selain itu, sidak juga bertujuan untuk memastikan keaslian daging yang diperiksa, sehingga dapat dihindari penyalahgunaan formalin dan zat berbahaya lainnya yang dapat merugikan konsumen serta merusak harga di pasaran.
"Ketika harga dari masing-masing pedagang Itu perbedaannya melonjak Itu patut kita curigai, karena harga yang miring atau murah sekali biasanya dagingnya dicampur, yang sering terjadi dicampur dengan daging monyet atau kera, Seperti itu yang sering kita temukan di lapangan," ungkap Kepala Bidang Budidaya dan Usaha Peternakan Dispertan Banyuwangi, Abdurrazak.
Hasil sidak yang telah dilaksanakan pada hari Rabu (3/4/2024) dari pukul 08.00 WIB - 10.00 WIB, Abdurrazak menyampaikan, bahwa harga daging sapi berkisar antara 135 ribu rupiah hingga 140 ribu rupiah per kilogram, harga daging ayam berkisar antara 28 ribu rupiah hingga 32 ribu rupiah per kilogram.
Selanjutnya harga daging kambing sekitar 150 per kilogram, dan harga per kilogram telur eceran sekitar 28 ribu rupiah dan harga Grosir sekitar 26 ribu rupiah.
"Alhamdulillah tadi pagi kita cek clear semua, daging ayam yang beneran Bukan ayam glonggongan, bukan ayam suntikan, daging sapinya juga sapi beneran bukan sapi glonggongan, sehingga harganya relatif rata dan normal," ucap Zaky sapaan akrab Abdurrazak.
Sementara itu agenda sidak dilaksanakan setiap tahun, khususnya tujuh hari menjelang hari raya dan dua hari menjelang hari raya. Hal ini akan ada peningkatan yang cukup signifikan.
Biasanya setiap tahun, maksimal harga daging sapi bisa mencapai 150 ribu per kilogram, sedangkan daging ayam broiler mencapai 40 ribu per kilogram. Namun saat ini daging ayam masih sekitar 32 ribu per kilogram.
Tujuh hari menjelang hari raya, setiap hari bertahap naik terus dan tidak di melonjak dengan harga yang cukup drastis, sengaja hal ini dilakukan karena dikhawatirkan pembeli akan kaget apabila dilakukan kenaikan secara drastis. Jadi dinaikkan berkisar seribu rupiah per harinya.
"Triknya seperti itu, karena ini bukan disebabkan karena supply demand, tapi ini harga momentum. Produksi kita ada, jumlah bahan baku ada, memang permintaan pasar cukup tinggi. Ini terjadi tahun ke tahun seperti itu, dan setelah itu akan turun setelah H -7, turun dan normal kembali,” ujarnya.
Zaky berharap, dari kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan daging maupun telur yang baik dan dengan harga yang terjangkau.
"Harapan kami itu, masyarakat bisa mendapatkan bahan baku asal hewan dan tidak terjadi inflasi di kabupaten Banyuwangi," harapnya.
"Beberapa hari yang lalu, kami juga melakukan sidak-sidak di kandangnya, Bukan di pasar, tapi di kandang. Kami khawatir ada peternak-peternak yang menimbun, terutama menimbun telur, ternyata tidak ada. Alhamdulillah, baik-baik semuanya," pungkasnya.