Modus Penipuan Catut Nama Mantan Wakil Bupati Banyuwangi

$rows[judul]
Mantan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengklarifikasi melalui akun facebooknya. (Tangkapan layar).

Dinamikaindonesia.co.id, Banyuwangi | Masyarakat Banyuwangi harap waspada terhadap modus penipuan mengatasnamakan seseorang atau pejabat yang meminta sejumlah uang. Pasalnya penipuan dengan modus meminta sumbangan dana terjadi di Banyuwangi.

Korban kali ini adalah mantan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko. Pada akun resmi facebooknya @Yusuf Widyatmoko mengklarifikasi jika saat ini ada nomer WhatsApp yang menggunakan foto profil bergambar dirinya untuk menawarkan jasa lelang kendaraan.



Baca Juga : Kawal Laporan Video Viral Banyuwangi Bebas Miras, Puluhan Warga Berniat Datangi Polda Jatim

"Barangkali ada yang menghubungi dengan nomor WA 0878-1435-9198 dengan menggunakan nama dan foto profil saya, sama sekali saya tidak memiliki nomor tersebut diatas. Segala tindakan yang dilakukan oleh nomer tersebut bukan tanggung jawab kami. Demikian terima kasih," tulis Yusuf di akun facebooknya.


Saat dikonfirmasi, mas Yusuf (sapaan akrabnya) membenarkan jika ada orang yang mencoba meminta dana menggunakan nama dia. Nomor WA tersebut digunakan untuk meminta dana ke beberapa nomor handphone kolega mas Yusuf.


"Iya betul ada yg minta dana pakai foto profil saya," kata mas Yusuf, Jumat (28/1/2022). Namun saat ini mas Yusuf masih belum menindak lanjuti ke proses hukum, karena masih menunggu perkembangan.


Terpisah disampaikan Hendra pemilik akun facebook @Tek Gwan" yang mengaku telah dihubungi nomor dengan foto profil mas Yusuf. Dia sempat curiga karena sebelumnya Hendra tidak pernah memiliki nomor WA mas Yusuf.


"Awalnya saya balas, nah setelah diikuti kok mengarah ke penipuan, lalu saya menceritakan kejadian ini ke salah satu teman saya yang kenal baik dengan mas Yusuf," ucap Hendra.


Setelah ditelusuri, kemudian teman Hendra mengkonfirmasi jika nomor tersebut bukan milik mas Yusuf Widyatmoko. 


"Saya ikuti terus percakapannya, saya pancing-pancing, ternyata benar modus yang ditawarkan orang tersebut dengan menawarkan lelang kendaraan, yang harganya menggiurkan, bahkan orang tersebut juga mengirimkan surat yang menggunakan kop instansi keuangan Negara Republik Indonesia Direktorat Jenderal Anggaran," pungkasnya. (Febri)