Banyuwangi – Program padat karya irigasi yang dijalankan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi kembali memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. Selain menyerap tenaga kerja lokal, kegiatan ini juga memperbaiki saluran irigasi yang menjadi sumber pengairan utama lahan pertanian di sejumlah wilayah.
Plt Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fachroby, menyampaikan bahwa program tersebut dirancang agar manfaatnya langsung dirasakan oleh kelompok masyarakat pra sejahtera. Peserta yang terlibat diprioritaskan berasal dari warga yang terdaftar dalam UGD Kemiskinan Banyuwangi maupun Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Program ini menjadi stimulus untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Riza.
Baca Juga : Normalisasi Sungai Digencarkan DPU Pengairan Banyuwangi Antisipasi Banjir Kota
Menurutnya, padat karya irigasi merupakan intervensi pemerintah daerah untuk menjaga daya beli rumah tangga sekaligus memperkuat aktivitas ekonomi di tingkat desa.
Kegiatan padat karya tahun ini dilaksanakan di 12 titik jaringan irigasi, masing-masing melibatkan sekitar 30 tenaga kerja lokal selama 15 hari. Upah dari pekerjaan tersebut dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi ini turut menggerakkan ekonomi desa karena warung, pedagang, dan pelaku usaha kecil menerima imbas positif dari perputaran uang di masyarakat.
Di sisi teknis, program ini menyasar perbaikan infrastruktur pengairan yang selama ini menjadi tumpuan petani. Para pekerja melakukan normalisasi saluran, pengerukan sedimen, pembersihan sampah, hingga pelebaran jalur air yang mulai menyempit.
Setelah dikerjakan, debit aliran menuju sawah menjadi lebih lancar sehingga memudahkan petani dan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) dalam mengatur distribusi air.
Riza menegaskan bahwa dampak program terasa berlapis. “Secara ekonomi membantu masyarakat, sementara secara teknis mendukung produktivitas pertanian. Warga bekerja, petani mendapatkan saluran irigasi yang lebih baik,” jelasnya.
Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk turut menjaga kebersihan sungai dan jaringan irigasi agar hasil perbaikan dapat bertahan dalam jangka panjang. Kesadaran kolektif dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan layanan air pertanian.
Program padat karya irigasi menjadi bagian dari strategi Banyuwangi dalam menekan angka pengangguran, mempercepat pengurangan kemiskinan, sekaligus menjaga ketahanan pangan daerah. Pemerintah berharap model kolaboratif ini terus diperluas sebagai contoh pembangunan yang inklusif dan berdampak langsung bagi warga. (*)
