![$rows[judul]](https://dinamikaindonesia.co.id/asset/foto_berita/FotoJet_(51)1.jpg)
BANYUWANGI – Di era serba digital, penggunaan gawai dan komputer dalam waktu lama sering kali memunculkan keluhan pada mata. Pandangan kabur, rasa perih, kering, hingga sakit kepala menjadi gejala yang umum dialami banyak orang. Menyikapi hal ini, Ahli Mata RSUD Genteng, dr. Siswi Hapsari, SpM, memberikan sejumlah tips untuk mengurangi dampak mata lelah akibat paparan perangkat digital.
“Banyak pasien datang dengan keluhan mata lelah karena terlalu lama menatap layar. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, baik pelajar, pekerja kantoran, maupun masyarakat umum,” ujar dr. Siswi, Minggu (21/9).
Ia menjelaskan, salah satu kebiasaan penting yang sering dilupakan adalah berkedip. Normalnya, manusia berkedip sekitar 15 kali per menit, namun saat menggunakan perangkat digital angka ini turun drastis menjadi 5–7 kali saja. “Berkedip menjaga kelembapan mata. Kalau jarang, permukaan mata mudah kering. Tips sederhana, tempelkan catatan di layar untuk mengingatkan agar sering berkedip,” jelasnya.
Baca Juga : Spesialis RSUD Genteng Jelaskan Keamanan Anestesi Spinal untuk Pasien Bedah
Selain itu, penggunaan air mata buatan bisa membantu menyegarkan mata yang kering. Jika berada di ruangan ber-AC, pelembap udara juga bisa digunakan untuk menambah kelembapan lingkungan.
dr. Siswi juga menyarankan masyarakat untuk mengikuti aturan “20-20-20”, yakni setiap 20 menit melihat objek berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Aturan ini membantu otot mata beristirahat dari fokus jarak dekat.
Tips lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan kacamata komputer. “Kacamata ini didesain untuk mengurangi ketegangan mata dengan lensa multifokal yang bisa menyesuaikan fokus jarak dekat, menengah, maupun jauh,” jelasnya.
Tak kalah penting, pengguna juga disarankan menyesuaikan kecerahan dan kontras layar dengan cahaya di sekitar. Layar yang terlalu terang membuat mata bekerja lebih keras. Begitu juga dengan posisi layar, idealnya berjarak sekitar 50 cm dari mata dengan pandangan sedikit menurun.
Direktur RSUD Genteng, dr. Hj. Siti Asiyah Anggraeni, MMRS, FISQua, menegaskan bahwa rumah sakit senantiasa hadir memberikan edukasi dan layanan kesehatan yang mutakhir. “Kami ingin RSUD Genteng menjadi pusat kesehatan yang inovatif, terjangkau, dan selalu mendukung kualitas hidup masyarakat. Jika masih ada keluhan mata, silakan kunjungi Poli Mata RSUD Genteng untuk konsultasi lebih lanjut,” ungkapnya. (*)