![$rows[judul]](https://dinamikaindonesia.co.id/asset/foto_berita/FotoJet_(60).jpg)
BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menghidupkan panggung kreativitas anak muda melalui gelaran Festival Band Pelajar 2025 yang berlangsung di Banyuwangi Park, 13–14 September. Ajang ini berhasil menyedot perhatian publik dengan hadirnya 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Festival yang digelar selama dua hari tersebut menghasilkan deretan juara baru. Di kategori SMA, Ganesha Band dari SMAN 1 Glagah tampil memukau dan berhasil menyabet juara pertama lewat aransemen kreatif lagu tradisional Kembang karya Koming. Vokalis Laili Suci (18) menyebut kemenangan ini sebagai motivasi besar untuk terus berkarya.
“Latihan kami hanya seminggu, tapi hasilnya sangat membanggakan. Ini menjadi langkah awal untuk menapaki mimpi menjadi musisi profesional,” ujarnya dengan penuh semangat.
Baca Juga : Dokter Mata RSUD Genteng: Berkedip dan Aturan 20-20-20 Cegah Mata Kering
Sementara di kategori SMP, Little Squid Band dari SMPN 1 Banyuwangi keluar sebagai pemenang utama. Band yang seluruh personelnya perempuan ini memikat dewan juri dengan penampilan solid mereka. Catherine Grace Aldea, vokalis band, mengatakan persiapan panjang mereka terbayar lunas.
“Menang di festival ini membuat kami makin percaya diri. Semoga band kami bisa berkembang dan dikenal lebih luas,” katanya.
Di tingkat SD, kemenangan diraih Band Braja dari SDN 4 Penganjuran. Mereka berhasil menyingkirkan pesaing-pesaing muda lainnya dengan penampilan energik yang segar.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menyerahkan langsung piala, piagam, dan uang pembinaan kepada para pemenang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta.
“Festival ini adalah ruang untuk mengasah bakat sekaligus melatih mental tampil di depan publik. Semoga menjadi pijakan menuju prestasi yang lebih tinggi,” ungkap Ipuk.
Tak hanya dari pemerintah, dukungan juga datang dari orang tua peserta. Kevin, ayah dari Catherine, menilai festival ini sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.
“Anak-anak bisa menyalurkan kreativitasnya dengan positif. Harapan kami, ke depan mereka bisa menjadi musisi handal yang membawa nama daerah hingga tingkat nasional,” tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno, ajang ini bagian dari mengasah skill non-akademik siswa, termasuk musik.
“setiap tahun kita gelar, karena memang antusiasme yang tinggi dari pelajar. Bahkan dari level SD saja sudah ada 5 band yang ikut. Akan kita gelar rutin,” kata Suratno.
Sementara itu, dari 29 grup band pelajar yang ikut, ada salah satu peserta dari SMA di Kabupaten Situbondo. “Semoga tahun depan akan lebih banyak lagi pesertanya. Kita akan coba undang di daerah-daerah lain agar bisa ikut serta,” pungkasnya. (*)